Struktur Pemrograman C++ | Pemrograman Dasar TKJ

Sturktur Program C++

Seperti pada umumnya, langkah pertama kita harus berkenalan dengan bahasa pemrograman c++. Silahkan buka program IDE dan ketikkan kode berikut:


#include <iostream>
int main()
{
    std::cout << "Welcome to C++";
    return 0; 
}

Pengertian Subneting dan Superneting

Subneting dan Superneting

Pengertian Subneting


Subnetting merupakan sebuah teknik memecah suatu network besar menjadi network yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit-bit Host ID pada subnet mask dan dijadikan Network ID baru.

Subnetting bisa dianalogikan seperti berikut :
Jika Kelas X jurusan Teknik Komputer dan Jaringan 200 siswa. Bayangkan jika siswa sejumlah itu dibuat satu kelas, proses belajar tidak mungkin efektif. Maka biasanya kelasnya dibagi-bagi perkelas, setiap kelas terdiri 40 siswa, sehingga akan menjadi 5 kelas. Di dalam konsep networking, pembagian tersebut diserbut dengan istilah Subnetting.

Contoh:
Alamat IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 merupakan kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting, dan hanya memiliki satu alamat network yaitu IP 192.168.10.0 dengan 256 buah alamat IP Address yaitu 192.168.10.0 s/d 192.168.10.255. Terdiri 1 network ID yaitu 192.168.10.0.0, 254 Host ID yaitu 192.168.10.1 s/d 192.168.10.254, dan 1 broadcast ID yaitu 192.168.10.255

Kita akan mencoba membagi network yang sudah ada menjadi beberapa sub network dengan menggunakan teknik subnetting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID (angka 0)  yang ada pada subnet mask dengan angka 1.

 Sebelum subnetting:
  •  IP addres : 192.168.10.0
  •  Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
  •  Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0

 Setelah dilakukan Subnetting di atas, maka akan menjadi:
  •  IP addres : 192.168.10.0
  •  Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
  •  Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192

Perhatikan bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID diganti dengan 2 bit angka 1 dan menjadi  11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192.
Dari proses subnetting tersebut, kita bisa mendapatkan :
  • Berapa jumlah subnet ?
  • Berapa jumlah host persubnet ?
  • Berapa jumlah rentang Ip Address ?
  • IP Address yang bisa digunakan ?

Bagaimana cara mendapatkan ketiga hal tersebut, kita Bahasa satu persatu

1. Cara menghitung jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.
Gunakan rumus 2^n dimana n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah diganti (11000000), maka 2^n =4. jadi IP Address 192.168.10.0 setelah di subnetting didapatkan 4 subnet baru.

2. Cara menghitung Jumlah Host per subnet (Per sub Jaringan)
 Gunakan rumus 2^h-2, dimana h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka  di dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 4 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.

3. Cara menghitung rentang IP Address
Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 4 sub jaringan baru tersebut adalah 64:

 192.168.10.0 s/d 192.168.63, subnet ke 1
 192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 2
 192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 3
 192.168.10.192 s/d 192.168.255, subnet ke 4

4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.
 Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan
 sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya

 Sub jaringan ke 1.
  •  Alamat subnet : 192.168.10.0
  •  Alamat Host pertama : 192.168.10.1
  •  Alamat Host Terakhir : 192.168.10.62
  •  Alamat Broadcast : 192.168.10.63

 Sub jaringan ke 2.
  •  Alamat subnet : 192.168.10.64
  •  Alamat Host pertama : 192.168.10.65
  •  Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
  •  Alamat Broadcast : 192.168.10.127

 Sub jaringan ke 3.
  •  Alamat subnet : 192.168.10.128
  •  Alamat Host pertama : 192.168.10.129
  •  Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
  •  Alamat Broadcast : 192.168.10.191
 Sub jaringan ke 4.
  •  Alamat subnet : 192.168.10.192
  •  Alamat Host pertama : 192.168.10.193
  •  Alamat Host Terakhir : 192.168.10.254
  •  Alamat Broadcast : 192.168.10.255

 Manfaat dari subneting :

  • Mengurangi network traffic (lalulintas data pada sutau jaringan)
  • Kepadatan network traffic sering terjadi karena broadcast, dengan subnetting kita memecah suatu broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil sehingga kepadatan network traffic menjadi berkurang.
  • Mengoptimalkan network performance
  • Berkurangnya network traffic mengoptimalkan network performance.
  • Mempermudah pengelolaan network. 


Pengertian IP Address dan Konsep Pengalamatannya

Pengertian IP Address

pengertian ip address
IP Address adalah singkatan dari Internet Protocol Adress yang merupakan identitas atau alamat dari sebuah komputer/host/perangkat yang terhubung dalam sebuah jaringan. Ditulis dalam bentuk kelompok angka/numerik. Terdiri dari 4 kelompok bilangan desimal yang dipisahkan oleh tanda titik. Dan 32 bit angka biner dikelompokan ke dalam 4 kelompok  atau oktet, yang dikonversi dari bilangan desimal. Masing masing kelompok terdiri dari 8 bit, berasal dari angka 32 bit dibagi 4, menghasilkan angka 8 bit. untuk lebih jelas lihat contoh gambar di bawah ini :

pengertian ip address


Fungsi IP Address

Untuk memerpmudah pemahaman fungsi ip address ini, mari kita analogikan ip address adalah alamat rumah di dalam sebuah perumahan X. Biasanya perumahan dibagi ke dalam beberapa blok anggap saja 2 blok yaitu blok A dan B. dan setiap blok terdiri dari 3 rumah A1,A2 dan A3. Sedangkan blok B, B1, B2 dan B3.

Berdasarkan fungsinya, IP address terdiri dari 3 bagian, yaitu:
  1. Network ID. Merupakan IP Address/alamat awal dari sebuah netwrok atau jaringan. Network ID ini bisa kita analogikan sebagai nomor rumah A0 dari blok A, dan B0 dari blok B. Jadi merupakan identitas dari sebuah blok jaringan. IP Address yang berstatus Network ID tidak bisa digunakan untuk pengalamatan komputer. Tetapi hanya sebuah identitas dari suatu blok network.
  2. Host ID. Merupakan IP Address dari komputer yang berada dalam suatu jaringan. Analoginya adalah nomor rumah A1, A2, dan A3 di blok A, dan B1, B2, dan B3 di blok B. Jadi Host ID sudah betul-betul menunjukan alamat dari komputer di dalam suatu network.
  3. Broadcast ID. Merupakan IP Address/alamat terkhir dari sebuah netwrok atau jaringan. Broadcast ID ini bisa kita analogikan sebagai nomor rumah A4 dari blok A, dan B4 dari blok B. Walaupun tidak ada rumahnya, namun nomor tersebut digunakan sebagai penanda akhir dari sebuah blok. Jadi Broadcast ID merupakan batas akhir alamat dari sebuah blok jaringan. IP Address yang berstatus Broadcast ID tidak bisa digunakan untuk pengalamatan komputer.

Versi IP Address

  1. IP Address versi 4 (Ipv4)
    Internet protocol version 4 atau Ip4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IP Address versi 6.
  2. IP Address versi 6 (Ipv6)
    IP Address v6 memiliki jumlah host yang lebih banyak dibandingkan dengan IP Address versi 4 yang hanya menggunakan 32 bit untuk menampung IP Address di seluruh dunia, semakin banyaknya pengguna jaringan Internet di seluruh dunia setiap hari IP Address versi 4 dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang dapat ditampungnya, karena alasan itulah IP Address versi 6 menggunakan 128 bit diciptakan. Dengan jumlah pengguna atau host yang jauh lebih besar dibandingkan dengan IP Address versi 4 dinilai akan mampu menyediakan IP Address pada seluruh client atau pengguna jaringan Internet di seluruh dunia yang selalu bertambah setiap harinya.

Jenis-Jenis IP Address

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

  1. Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  2. Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  3. Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas IP Address

Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.


  • Kelas A Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
  • Kelas B Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
  • Kelas C Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
  • Kelas D Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
  • Kelas E Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Cara Membuat Jaringan Ad Hoc di WIndows 8.1 dan Windows 10

Apa itu Jaringan Ad Hoc

cara membuat jaringan ad hoc di windows 8.1 dan windows 10
Jaringan Ad Hoc merupakan jaringan komputer yang berbasis wireless (tanpa kabel). Jaringan ini tidak bergantung pada infrastruktur jaringan yang biasa seperti kabel LAN, Router maupun Accsess point. Jaringan ini hanya memanfaatkan Wifi atau wireless LAN yang terdapat pada computer/laptop dan dijadikan sebagai access point.

Apa manfaat Jaringan Ad Hoc?

Jaringan Ad Hoc didunakan jika kita memerlukan pertukaran data atau mau meng-copy data dari laptop yang sat uke laptop yang lain, namun pada saat itu tidak ada peralatan atau media yang bisa menghubungkan kedua laptop tersebut, seperti jaringan wifi dan kabel utp. Dalam keterbatasan itu sebenarnya kita bisa memanfaatkan wireless lan (wlan) / wifi dari salah satu laptop berfungsi sebagai access point, sehingga laptop yang lain bisa terhubung ke laptop tersebut tanpa bantuan peralatan seperti kabel dan access point.

Bagaimana cara membuat Jairngan Ad Hoc?

Nah inilah langkah-langkah cara membuat jarinfan Ad Hoc.
  1. Pastikan laptop kita mendukung untuk dibuat jaringan Ad Hoc. Caranya ketik CMD pada kolom search, kemudian klik Run As Administrator. Kemudian ketik "netsh wlan show drivers" kemudian tekan Enter.

    cara membuat jaringan ad hoc di windows 8.1 dan windows 10
    Cari Hosted Network Supported seperti gambar di atas, jika hasilnya 'YES' maka laptop tersebuyt bisa membuat jaringan ad hoc dengan lancar, namun jika hasilnya 'No' maka hardware laptop tersebut tidak support untuk bisa membuat jaringan ad hoc sendiri dan artinya diperlukan updgrade hardware.

Langkah kedua ketik netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid=NAMA JARINGAN key=PASSWORD
  • ganti NAMA JARINGAN sesuai dengan kemauan kita karena nantinya nama serta password tersebutlah yang akan digunakan oleh client agar terhubung ke adhoc yang kita buat.
  • PASSWORD diisi denga alphanumeric dengan panjang minimal terdiri dari 8 karakter tanpa tanda spasi. lihat gambar di bawah ini :

cara membuat jaringan ad hoc di windows 8.1 dan windows 10 
  1. SSID dan password sudah kita buat, selanjutnya hanya tinggal kita eksekusi Jaringan Ad-Hoc caranya dengan mengetik perintah  netsh wlan start hostednetwork lalu tekan enter. Maka akan muncul notifikasi sukses The hosted network started seperti terlihat pada gambar di bawah ini

    cara membuat jaringan ad hoc di windows 8.1 dan windows 10
    Nah sampai di sini  Alhamdulillah kita sudah bisa membuat jaringan Ad hoc tanpa bantuan software apapun. Dengan cara ini kita tidak akan merusak system dari laptop kita.

  2. Langkah selanjutnya adalah memastikan apakah jaringan Ad Hoc yang kita buat sudah ada atau belum, Buka Control panel > Network and Sharing Center. Maka jika berhasil akan muncul koneksi wireless yang baru saja kita buat.

    cara membuat jaringan ad hoc di windows 8.1 dan windows 10
Kita sudah berhasil membuat jaringan lokal (LAN) Ad Hoc. Namun jaringan ini belum terkoneksi ke internet. Supaya client-client jaringan Ad Hoc ini bisa koneksi ke internet, maka laptop server Ad Hoc nya harus dijadikan hotspot. Caranya sangat mudah. yaitu :
Control Panel > Network and Sharing Center > klik Change Adapter Setting.
selanjutnya, pada adapter wifi, klik kanan pilih properties.

cara membuat jaringan ad hoc di windows 8.1 dan windows 10

klik tab sharing, lalu centang allow other network..  dan pilih home network connection sesuai dengan adhoc yang baru saja kita buat.

Cara Mamatikan Jaringan Ad Hoc

Jika jaringan Ad Hoc selesai digunkan,sebaiknya fungsinya dimatikan. Caranya sebagai berikut :
  • Masuk kembali ke mode CMD sebagai administrator
  • Ketik netsh wlan stop hostednetwork kemudian tekan enter
  • Maka koneksi Ad Hoc pun akan hilang
Demikian sedikit penjelasan mengenai bagaimana cara membuat jaringan Ad Hoc pada windows 8.1 dan windows 10. Mater ini merupakan bagian dari materi Komputer dan Jaringan Dasar SMK TKJ Kelas X semester 2 Kurikulum 2013.

Semoga Bermanfaat.
Wassalam...

Prosedur Instalasi Jaringan Sederhana dengan kabel UTP

Jaringan komputer yang paling sederhana berdasarkan cakupan areanya adalah jaringan PAN (Personal Area Network). Salah satunya adalah jaringan Peer to Peer (P2P) yaitu jaringan yang hanya menghubungkan 2 buah komputer.

Jaringan komputer Peer to Peer (PC to PC) adalah jaringan komputer yang hanya menghubungkan dua komputer dimana kedua komputer bisa menjadi server maupun client, jadi tidak ada perbedaan antara client dan server. Dalam pemasangan jaringan peer to peer anda tidak perlu memakai hub karena dalam tipe jaringan dua komputer (PC to PC) ini dapat langsung dihubungkan dengan 1 kabel UTP.

Sebagai catatan untuk membuat jaringan komputer peer to peer kabel UTP yang dibuat harus dengan Crossover / Crossline karena jika menggunakan Straight Through kabel LAN dianggap tidak terkoneksi (a network cable is unplugged) kecuali jika Ethernet atau LAN Card yang anda gunakan sudah support dengan straight through.

Prosedur Instalasi Jaringan:

1. Gambarkan Topologi Peer to Peer
2. Sediakan kabel UTP Crossover. Jika belum tahu cara membuatnya, klik cara membuat kabel cross over.
3. Sediakan 2 buah PC (personal computer) atau laptop
4. Sambungkan kedua PC dengan kabel crossover melalui port LAN Card.
5. Pastikan diantara dua computer sudah saling terhubung dengan kabel UTP, atau adanya tanda koneksi seperti pada gambar dibawah ini. Dengan cara masuk ke jendela control Panel kemudian pilih Network And Sharing Center.

6. Setting IP Address masing-masing komputer.

Caranya :
Klik pada Local Area Connection yang ada di Network And Sharing Center kemudian akan muncul jendela Local Area Connection Properties lalu klik 2 kali pada Internet Protocol Version 4(TCP/IP4)


Akan muncul kolom pengisian IP address seperti berikut :


Setting pada komputer yang lain dengan IP Address kelas C yang sama, akan tetapi bedakan pada penomoran alamat untuk komputer-komputer yang lain (seperti 193.193.193.254) Subnet Mask tetap sama.
Kemudian Klik Ok

6. Test koneksinya melalui Command promt dengan cara mengetikkan IP yang ingin di lihat Koneksinya contohya : Ping 193.193.193.254 lalu tekan Enter 
Jika koneksinya sukses akan terlihat seperti gambar dibawah ini :


Jika koneksinya gagal, maka akan muncul tampilan seperti ini :



Demikian cara dan prosedur instalasi jaringan sederhana dengan menggunakan kabel UTP crossover yang merupakan bagian dari Materi Komputer dan Jaringan Dasar SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan Kelas X semester 2 Kurikulum 2013.



Pengkabelan Jaringan Komputer

Pengkabelan untuk Jaringan Topologi Star


Kabel Jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke swich dan yang lainya.kabel jaringan juga bisa sebagai perantara pengguna dengan pengguna lainya dalam satu wilayah lokal seperti (warnet, kantor perusahaan dll).

Selain itu kabel jaringan juga bisa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang sering digunakan untuk LAN dan kabel telpon. Kabel UTP sendiri terdiri dari empat warna konduktor tembaga yang setiap pasangannya berpilih. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular yaitu 8 pin yang biasa kita sebut sebagai RJ-45, dan semua protokol LAN dapat beroprasi melalui kabel UTP. Dan kebanyaka perangkat LAN dilengkapi oleh konektor RJ-45.

Standar Pengkabelan UTP

Pengkabelan dilakukan berdasarkan standar yang telah ditentukan, dan berlaku secara internasional. Ada dua sandar yang digunakan untuk pengkabelan yaitu TIA/EIA 368A dan TIA/EIA 368B.

EIA merupakan sinonim atau kepanjangan dari Electronic Industries Alliance dan TIA merupakan sinonim atau kepanjangan dari Telecommunication Industry Association.

Maksud dari arti EIA/TIA adalah merupakan standarisasi internasional stuktur kabel untuk telekomunikasi. Kabel yang paling sering kita temui adalah jenis UTP dan STP.

Banyak yang menganggap EIA/TIA hanyalah standart untuk kabel jenis ethernet padahal EIA/TIA lebih global untuk telekomunikasi termasuk transfer voice suara (PABX).

Jenis Pengkabelan UTP

Dua jenis pengkabelan yang sering digunakan. Yaitu Straight dan Crossover.

1. Pengkabelan Straight.

Kabel Straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya.

Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut :


Yang sering digunakan adalah yang sesuai dengan standar TIA/EIA 368B.






Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan antara Komputer dengan Switch
  • Menghubungkan Komputer dengan LAN pada Modem Cable/DSL
  • Menghubungkan Router dengan LAN pada Modem Cable/DSL
  • Menghubungkan Switch ke Router
  • Menghubungkan Hub ke Router

Membuat Kabel Straight UTP
  1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm.
  2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar gambar.
  3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
  4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar dengan posisi sesuai gambar di atas.
  5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel. biasanya akan terdengar suara "krik". 
  6. Langkah terakhir adalah mengecek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.

2. Pengkabelan Crossover.

Kabel Crossover merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung lainnya. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar di bawah adalah susunan standar kabel cross.



Contoh penggunaan kabel crossover adalah sebagai berikut :
  •  Menghubungkan 2 buah Komputer secara langsung
  •  Menghubungkan 2 buah Switch
  •  Menghubungkan 2 buah Hub
  •  Menghubungkan Switch dengan Hub
  •  Menghubungkan Komputer dengan Router


Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

Membuat Kabel Cross UTP

Membuat kabel cross memiliki langkah yang hampir sama dengan kabel straight, perbedaan hanya terletak pada urutan warna dari kedua ujung kabel. Berbeda dengan kabel straight yang memiliki urutan warna sama di kedua ujung kabel, kabel cross memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua ujung kabel.



Ujung Pertama sama dengan kabel straight :

• Orange Putih pada  Pin 1.
• Orange pada   Pin 2.
• Hijau Putih pada  Pin 3.
• Biru pada   Pin 4.
• Biru Putih pada  Pin 5.
• Hijau pada   Pin 6.
• Coklat Putih pada  Pin 7.
• Coklat pada   Pin 8.


Untuk ujung kabel yang Kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapun susunan warnanya adalah sebagi berikut:

• Hijau Putih pada   Pin 1.
• Hijau pada    Pin 2.
• Orange Putih pada   Pin 3.
• Biru pada     Pin 4.
• Biru Putih pada   Pin 5.
• Orange pada    Pin 6.
• Coklat Putih pada   Pin 7.
• Coklat pada    Pin 8.

Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor.

Macam Macam Peralatan Jaringan Lengkap

Pengertian Peralatan Jaringan


Peralatan jaringan komputer merupakan semua peralatan yang dapat digunakan untuk membantu dalam pembuatan jaringan komputer. Peralatan ini dapat anda temukan dengan mudah di toko-toko komputer dengan harga yang cukup murah. Berikut ini adalah peralatan - peralatan yang harus anda siapkan jika hendak membuat jaringan komputer.

1. Ethernet card/LAN Card/kartu jaringan
Merupakan kartu jaringan yang terpasang pada komputer atau PC yang berfungsi untuk  dapat berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan LAN.


Setiap kartu jaringan memiliki MAC Address (medium acces control) yang unik. Unik di sini artinya tidak ada satupun komputer di dunia ini yang memiliki kartu jaringan dengan mac address yang sama atau dengan kata lain satu komputer mempunyai no alamat tersendiri. berdasarkan kecepatan transmisi kartu jaringan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian;

  • 10BASE-T : kecepatan transmisi 10 MBPS
  • 100BASE-T :kecepatan transmisi 100 MBPS
  • 1000BASE-T :kecepatan transmisi 1000 MBPS atau 1 GBPS


2. Hub
Merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 1 (Phisycal Layer). Fungsinya menerima sinyal dari suatu komputer kemudian mentransmisikannya ke komputer yang lain.
Hub tidak mengenal MAC Address, sehingga tidak dapat memilah data mana yang harus ditransmisikan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya collition atau tabrakan data pada suatu jaringan. Hub ada yang bersifat aktif dan ada juga yang pasif. Hub memiliki beberapak port tempat meletakan atau memasang kabel dengan konektor RJ 45.


3. Switch
Hampir sama dengan Hub. Bekerja pada OSI layer 2 (Data Link Layer).


Bedanya dengan hub switch sudah mengenal mac address sehingga sudah bisa mengatasi terjadinya collition atau tabarakan data. Sudah memiliki jalur trasnmisi full duplex dimana memiliki dua jalur terpisah antara transmiter dan receiver.


4. Router
Bekerja pada OSI layer 3 (network layer).

Berfungsi untuk penghubung atau penerus paket data antara dua segmen jaringan yang berbeda atau lebih.


5. Repeater
Sesuai dengan arti katanya pengulang, repeater berfungsi untuk menerima dan menguatkan kembali sinyal yang diterima untuk kembali dipancarkan ke tempat yang lebih jauh.

Dengan repeater kita dapat menghubungkan perangkat pada jarak yang berjauhan.


6. Bridge
Sesuai dengan arti katanya yaitu jembatan,  bridge berfungsi untuk menghubungkan atau menjembatani  dua buah jaringan.

Bridge dapat menghubungkan dua jaringan yang memiliki media komunikasi dan topologi jaringan yang berbeda


7. Modem
Merupakan singkatan dari modulator dan demodulator. Peralatan ini berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya.

Modem ini digunakan jika kita ingin menghubungkan komputer kita ke jaringan internet. Berdasarkan letaknya modem ini dapat kita bedakan menjadi dua jenis yaitu:
Modem internal : terpasang di dalam PC atau komputer kita
Modem eksternal : terpasang di luar komputer atau laptop

8. Kabel
Merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antara perangkat yang satu dengan yang lainnya. Ada tiga jenis kabel yang sering digunakan dalam jaringan komputer yaitu:

  • Coaxial
  • UTP
  • Fiber Optik
Untuk lebih jelas baca artikel mengenai media jaringan.

9. Konektor
Merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk penghubung kabel. konektor ini terpasang pada ujung - ujung kabel.


Konektor bisa berupa BNC, RJ 45 atau ST


10. Crimping Tools
Merupakan peralatan jaringan yang dapat digunakan untuk memasang konektor RJ 45 pada kabel UTP.




11. Cable Tester
Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur sambungan kabel.

Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengetahui apakah kabel jaringan yang kita gunakan tersambung dengan baik atau tidak.