Kisah Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul Terakhir

Pada Kisah Nabi Muhammad SAW sebagai rosul dan nabi terakhir ini, diceritakan sejarah singkat kehidupan Nabi Muhammad SAW sejak lahir sampai beliau wafat. Sebagai umat Islam, kita sudah seharusnya mengetahui kisah dan sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW, sebagai panutan dan suri tauladan bagi seluruh umat Islam. Tidak ada lagi manusia yang patut dicontoh dari semua aspek kehidupan kecuali nabi kita Nabi Muhammad Rosululloh SAW.

Berikut ini rincian kisah Nabi Muhammad SAW, mulai dilahirkan sampai Beliau meninggal :
1. Nabi Muhammad SAW dilahirkan
2. Nabi Muhammad SAW disusukan
3. Ibunda Nabi Muhammad SAW wafat
4. Kakek Nabi Muhammad SAW wafat
5. Dalam ASuhan Abu Thalib
6. Berbisnis dengan Khadijah
7. Menikah dengan Khadijah
8. Mendamaikan Pemuka Quraisy
9. Turunnya Wahyu Pertama
10. Turunnya Wahyu Kedua
11. Dakwah Secara Sembunyi
12. Dakwah Secara Ternag-terangan
13. Penganiayaan Thd Rosululloh dan Pengikutnya

Kisah Nabi Muhammad SAW dilahirkan

Nabi Muhammad SAW dilahirkan di kota mekah pada tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun gajah, atau tanggal 20 April tahun 571 Masehi. Disebut tahun gajah karena pada waktu itu raja Abrahah datang ke kota mekah membawa pasukannya dengan menunggang gajah, dengan tujusn akan menghancurkan ka'bah. Namun Alloh mengutus burung ababil yang membawa batu kerikil dari neraka dan dilemparkan kepada pasukan gajah raja Abrahah.

Beliau dilahirkan dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Siti Aminah. Abdullah bin Abdul Muthalib sebagai ayah beliau, meninggal pada saat Muhammad masih di dalam kandungan ibunya
dan baru berusia 6 bulan.

Sudah menjadi kebiasaan di kalangan pemuka bangsa arab pada waktu itu, jika mempunyai bayi baru lahir, maka bayi tersebut akan dititipkan dan disusukan kepada kaum ibu daerah pedesaan. Tujuannya agar bayi bisa menghirup udara bersih dan segar.


Nabi Muhammad SAW disusukan kepada orang lain

Setelah Muhammad dilahirkan, disusui oleh ibunya hanya beberapa hari saja, kemudian disusukan Tsuaibah selama 3 hari. Setelah itu oleh kakeknya yaitu Abdul Munthalib menyusukan Muhammad  kepada seorang ibu yang belum memilki anak dari kabilah Banu Saad yang bernama Halimah Sa’diyah istri dari Haris.

Muhammad memiliki keistimewaan yang sangat menonjol, berbeda dengan anak-anak biasa,  wajahnya memancarkan cahaya, pertumbuhan badannya cepat, sudah bisa berjalan di usia 5 bulan. Pada usia 9 tahun, Muhammad sudah lancar berbicara, dan pada saat usianya 2 tahun sudah mampu menggembalakan kambing.

Pada usia 4 tahun Muhammad didekati oleh malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada Muhammad, lalu Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke tempatnya sehingga Muhammad tetap dalam keadaan sehat dan bugar seperti biasa.

Setelah peristiwa pembelahan dada Muhamad itu diketahui oleh Halimah, Halimah sangat cemas dan khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada Muhammad. Akhirnya Halimah mengembalikan Muhammad ke pangkuan ibundanya Siti Aminah.

Ibundanya Wafat

Pada usia 6 tahun Nabi Muhammad SAW diajak ibundaya ke Yatsrib yang berjarak 500 km dari Mekah untuk berziarah ke makam ayahnya. Mereka ditemani oleh Ummu Ayiman, seorang budak perempuan milik Abdullah. Setelah selesai berziarah, dalam perjalanan pulang ke Mekah Siti Aminah sakit, dan meninggal di perjalanan, yaitu di desa Abwa, terletak kurang lebih 140 km dari Madinah ke arah Mekah. Aminah dimakamkan di di sana.

Tidak terbayangkan bagaiamana kesedihan Muhammad SAW ketika itu, anak yang baru berusia 6 tahun, ditinggalkan ibunya di daerah orang lain, dan jauh dari kampung halamannya.

Ummu Ayiman  beserta Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanannya ke Makkah, dan mengantarkan Muhammad ke kediaman kakeknya yaitu Abdul Muthalib. Sejak itu Nabi Muhammad SAW menjadi seorang anak yatim piyatu tidak punya ayah dan ibu.

Kakeknya Wafat

Kakek Nabi Muhammad SAW yaitu Abdul Muthalib, sangat menyayangi cucunya. Beliau merupakan tokoh pemuka suku Quraisy yang sangat disegani di kota Mekah. Namun  pada saat usia Muhammad mencapai 8 tahun 2 bulan 10 hari, kakeknya pun wafat. Sebelum mengehembuskan nafas terakhir, Abdul Muthalib sempat berwasiat kepada anaknya Abu Thalib, agar menjaga dan merawat Muhammad sebagai pengganti dirinya.

Dalam Asuhan Pamannya Abu Thalib

Setelah kakek beliau Abu Thalib wafat, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Pamannya pun sangat menyayanginya karena Muhammad memilki sifat-sifat yang baik dan terpuji. Abu Thalib bukanlah termasuk golongan orang kaya, sehingga Muhammad pun harus menggembala kambing untuk membantu kehidupan keluarganya.

Pada usia 12 tahun nabi Muhammad SAW diajak pamannya untuk berdagang ke negeri Syam. Di tengah perjalanan tepatnya di kota Busyro di negeri Syam, mereka bertemu dengan pendeta yang bernama Buhaira. Buhaira mengetahui dengan jelas bahwa pada diri Muhammad tampak tanda tanda kenabian. Demi keselamatan Muhammad, Buhaira meminta Abu Thalib untuk kembali ke Makkah.
Karena dikhawatirkan orang-orang yahudi akan membunuh Muhammad.

Setelah kembali dari Syam, Nabi Muhammad SAW kembali mengembalakan kambing. Ketika beliau berusia 15 tahun terjadi perang Fijar. Perang antara kabilah Quraisy bersama Kinanah dengan suku Qais Ailan. Muhammad pun ikut bergabung dalam perang ini dengan mengumpulkan anak-anak panah untuk paman-pamannya.

Berbisnis dengan Khadijah

Dalam asuhan Abu Thalib, Muhammad diajarkan bagaimana cara-cara berdagang sejak berusia 12 tahun. Dengan bekal kejujuran dan keuletannya, Muhammad sangat mahir berdagang dan selalu sukses dalam setiap bisnis yang dilakukannya. Menurut sejarah, tercatat bahwa Muhammad pernah melakukan lawatan bisnis ke luar negeri yaitu ke negeri Syam, Yaman, Bahrain, dan Yordania.


Khadijah sebagai pebisnis wanita terkemuka di negara arab, sudah lama mendengar reputasi Muhammad sebagai pebisnis yang jujur dan amanah. Khadijah akhirnya merekrut Muhammad menjadi manager bisnisnya.

Pernikahan dengan Khadijah

Setelah bekerja sama Muhammad, Khadijah tahu bagaimana cara Muhammad berbisnis. Karena kejujuran dan amanahnya, Khadijah tertarik dan ingin menikahi Muhammad.

Beberapa hari setelah pulang berniaga dari negeri Syam, Abu Thalib menerima lamaran dari Khadijah untuk menikahi Muhammad. Abu Thalib tidak merasa keberatan, dan langsung melakukan proses pernikahan. Pada saat itu Muhammad berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah berusia 40 tahun.


Nabi Muhammad SAW Mendamaikan Pemuka Quraisy

Pada suatu ketika terjadi banjir di kota Mekkah, sehingg kabah yang mereka hormati mengalami rusak. Para pemuka kaum Quraisy sepakat untuk melakukan perbaikan.

Selama proses perbaikan kabah tidak ada perselisihan di antara semua kabilah. Namun ketika saatnya menempatkan hajar aswad, mulailah muncul perselisihan, masing-masing kabilah merasa paling berhak untuk mengangkat dan menempatkan hajar aswad tersebut. Bahkan perseilisihan tersebut semakin meruncing sampai hampir terjadi pertumpahan darah.

Akirnya Abu Umayyah bin Al-Mughirah Al-Makhzumi memberikan saran kepada semua kabilah yang berselisih agar menyerahkan keputusan megenai siapa yang berhak menempatkan hajar aswad kepada orang yang pertama kali melewati pintu masjid. Semua kabilah menyetujui usulan tersebut.

Allah SWT maha berkehendak, kemudian Nabi Muhammad SAW ditakdirkan menjadi orang yang pertama kali lewat pintu masjid. Pada saat itu Beliau berusia 35 tahun dan belu, diangkat menjadi nabi dan rosul. Orang-orang Quraisy pun merasa senang kepada Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang berhak menentukan keputusan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Karena Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai orang yang paling  jujur dan adil bahkan mereka sendiri memberikan gelar Al-Amin.

Nabi Muhammad SAW kemudian menyarankan cara yang sangat luar biasa yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh mereka.

Nabi Muhammad SAW mengambil selembar kain selendang. Kemudian Hajar Aswad diangkat dan  diletakkan di tengah-tengan selendang tersebut. Beliau kemudian meminta seluruh kepala suku dari masing-masing kabilah yang berselisih untuk memegang masing masing ujung selendang tersebut. Kemudian mereka bersama-sama secara serempak mengangkat Hajar Aswad itu, dan membawa ke tempat akan dimana batu tersebut akan ditempatkan. Setelah mendekati tempatnya, para kabilah mempersilahkan Nabi Muhammad SAW untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya.

Dengan cara Muhammad menyesaikan perselisihan tersebut, maka seluruh kabilah yang melakukan renovasi kabah tersebut berdamai kembali dan merasa puas. Setelah kejadian tersebut Nabi Muhammad SAW menjadi semakin terkenal.

Wahyu Pertama Turun


Pada usia 40 tahun Muhammad sering  menyendiri dan bertapa di dalam sebuah gua yang terletak di jabal nur, yaitu di gua Hira.  Beliau selalu ingin mendekatkan diri kepada Allah. Pada saat beliau sedang melakukan khalwat di gua hira, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan datanglah malaikat Jibril membawa wahyu pertama.  Mula-mula Muhammad ketakutan dan gemetaran melihat kedatangan Jibril.  Kemudian Jibril merangkulnya,  Beliau semakin ketakutan,  tubuhnya menggigil. Setelah dilepas,  malaikat Jibril berkata Bacalah "Aku tidak bisa membaca,"  jawab Muhammad
Jawaban itu diulanginya hingga tiga kali.  Akhirnya ia berkata kepada Jibril "Apa yang harus kubaca?, Kemudian Jibril membacakan surah Al-Alaq ayat satu sampai ayat lima.

Sesudah Beliau pulang dengan tubuh metar.  Beliau disambut oleh Khadijah yang sangat setia dan memperhatikannya.  Beliau diselimuti oleh Khadijah dan dihiburnya dengan kata yang menentramkan Lalu Khadijah pergi ke rumah anak pamannya yang ber nama Waraqah bin Naufal untuk berkonsultasi.  Waraqah memberitahukan bahwa yang datang kepada Muhammad adalah malaikat Jibril yang pernah datang juga pada Nabi Musa.  Jadi Muhammad akan diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul .


Turunnya Wahyu Kedua


 Sesudah wahyu yang pertama,  selama dua setengah tahun beliau tidak menerima wahyu lagi.  Beliau sangat khawatir wahyu yang diturunkan kepadanya akan terputus,  maka ia pergi menyepi ke goa Hira lagi.  Ketika ia menengadahkan wajahnya ke langit tampaklah malaikat Jibril.  Beliau ketakutan dan segera pulang ke rumah.  Beliau minta kepada Khadijah agar disellimuti.

Dalam keadaan berselimut itu,  datanglah malaikat Jibril menyampaikan wahyu kedua yang artinya Hai orang yang berselimut Bangunlah dan berilah peri ngatan.  Besarkanlah Nama Tuhanmu,  Bersihkanlah pakaianmu,  jauhilah perbuatan ma'syiat,  janganlah kamu memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak.  Dan hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu. (QS.  Al-Mudatstsir 1-7).  Dengan demikian jelaslah sudah,  bahwa Muhammad diperintah oleh Alloh SWT untuk menyampaikan risalah-Nya yaitu mengajak manusia menyembah Allah Maha Esa.


Dakwah Secara Sembunyi-sembunyi


Setelah beliau menerima wahyu untuk berdakwah,  maka yang pertama beliau lakukan adalah berdakwah secara sembunyi sembunyi kepada keluarga,  teman dan orang-orang dekatnya.  Yang pertama kali beliau ajak adalah istri beliau sendiri,  Khadijah.  Kedua adalah Ali bin Abi Thalib lalu Zaid bin Haritsah.

Sesudah itu beliau mengajak teman akrabnya yang berasal dari golongan orang tua yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq. Setelah Abu Bakar masuk Islam,  maka banyaklah orang-  orang yang mengikutinya antara lain Utsman bin Affan,  Zubair bin Awwam,  ad bin Abi Waqash,  Abdur Rahman bin 'Auf,  Thalhah bin Uabidillah,  Abu Ubaidah bin Jarrah,  Arqam bin Abil Arqam,  Fatimah bin Khattab.  Mereka inilah yang dikenal sebagai golongan yang pertama kali masuk Islam atau "Assaabiqunal Awwaalun”  Mereka biasa mendapatkan pelajaran tentang Islam di rumah Argam bin Abil Arqam.


Berdakwah Secara Terang-terangan


Setelah tiga tahun lamanya,  Rasulullah berdakwah secara sembunyi sembunyi,  kemudian datanglah perintah untuk berdakwah secara terang-terangan.  Namun seperti  nabi nabi sebelum Nabi Muhammad SAW,  ajakannya sering ditolak oleh sebagian besar kaumnya.  Hanya sedikit yang mau menerima ajakan beliau. Walaupun demikian beliau tetap bersabar dan terus melakukan dakwah dengan bijaksana.

Karena Nabi Muhammad SAW terus berdakwah tanpa henti siang malam, maka Orang-orang kafir mulai jengkel.  Mereka meminta Abu Thalib sebagai pamannya untuk menyuruh beliau menghentikan dakwahnya.  Kemudian Abu Thalib menyampaikan permintaan kaum kafir quraisy tersebut kepada keponkannya. Tetapi hal itu dijawab oleh Nabi Muhammad SAW,  Demi Allah wahai paman,  jika sekiranya mereka mampu meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan maksud agar aku menghentikan pekerjaan ini (dakwah)  sehingga agama ini tersiar ke seluruh permukaan bumi, atau aku akan binasa karenanya,  namun aku tetap tidak akan menghentikan pekerjaan ini. Mendengar tekad keponakannya yang membaja ini,  Abu Thalib berkata: "Pergilah dan katakanlah apa yang kamu kehendaki,  demi Allah aku tidak akan menyerahkan kamu karena suatu alas an apap pun selamanya”.


Penganiayaan Terhadap Rosululloh dan Pengikutnya


Melihat Nabi Muhammad SAW yang  masih tetap menjalankan dakwahnya, dan terus menentang sesembahan  kaum kafir  yaitu patung-patung, orang-orang kafir mulai tersinggung.  Terlebih setelah para pemuka kaum kafir meng amati,  semakin banyak saja orang yang masuk Islam dan mengikuti ajakan nabi Muhammad SAW,  maka mereka kaum kafirin mulai menghalang-halangi dakwah Beliau. Bahkan mereka tidak segan segan menganiaya beliau secara langsung.

Ketika beliau sedang melakukan  shalat dan bersujud di Masjidil Haram,  tiba-tiba Abu Jahal datang sambil mengangkat batu besar dan hendak ditimpakan kepada rosululloh SAW, tetapi maksudnya itu tidak kesampaian karena Allah mengutus Malaikat Jibril untuk melindungi beliau.  Mendadak tubuh Abu Jahal gemetar dan pucat karena ketakutan.


Beliau juga pernah dilempari kotoran unta dan mengenai bagian atas pundaknya.  Ketika pulang dari masjid beliau ditaburi debu dan pasir oleh seseorang dari kaum  pada wajah beliau.
Penganiayaan secara langsung kepada tubuh beliau yang sangat keterlaluan adalah yag pernah dilakukan oleh  Uqbah bin Abi Mu'ith,  ketika nabi Muhammad SAW sedang  shalat di Masjidil Haram tiba-tiba orang kafir itu menjerat leher belliau dengan selendang yang beliau pakai, sehingga beliau tidak berdaya untuk melepaskanny.  Untunglah saat itu datang Abu Bakar dan langsung memiting dan menghempaskan dia dari Rasulullah.


Beberapa pengikut rosululloh SAW juga banyak yang mendapatkan perlakuan yang kejam,  seperti Bilal bin Rabah,  yaitu seorang budak  milik Umayyah bin Khalaf seorang tokoh penting dari kaum kafir. Umayvah bin Khalaf beserta algojonya  menelentangkan Bilal di atas padang pasir di bawah terik matahari dan dadanya ditindih dengan batu besar, badannya dicambuk, dipaksa untuk mengatakan hinaan kepada rosululloh SAW. Namun malah ia mengeluarkan kalimat Ahad…Ahad…Ahad yang semakin meningkatkan amarah tuannya.
Bilal dipakaikan baju besi dan dijemur di padang pasir di bawah terik matahari yang begitu panas. Ia juga disiksa dengan cara lain lehernya diikat dengan tali kasar, anak-anak disuruh menariknya layaknya menarik seekor kambing.  Ia dipaksa untuk meninggalkan ajaran nabi Muhammas SAW, namun ia tetap teguh, bahkan imannya semakin  bertambah tebal. Hal ini diketahui oleh Abu Bakar. Akhirnya Bilal dibebaskan oleh Abu Bakar setelah ditebus dengan harga yang cukup mahal.

Shahabat Rasulullah yang lain yang disika di luar batas kemanusiaan adalah Amar bin Yasir beserta kedua orang tuanya yaitu Yair bin Amir dan Sumayyah binti Khayyath. Mereka tergolong kaum miskin dan Bani Makhsum sebagai tempatnya bernaung.  Mendengar mereka telah masuk Islam, Bani Makhsum sangat marah. Mereka disiksa di padang pasir pada waktu Dhuhur yaitu pada waktu matahari sedang terik di atas kepala. Amar bin yasir dan orang tuanya didera, disulut dengan api menyala, dan berbagai macam tindakan keji yang mengerikan di luar batas peri kemanusiaan. Bahkan ibunya ditusuk dengan tombak dari selangkangannya hinga tembus ke punggungnya oleh Abu Jahal. Maka ibunya Amar bin Yasir menjadi  orang pertama yang mati syahid dalam Islam. Ayahnya juga meninggal dalam penyiksaan kafir quraisy. Penyiksaan-penyiksaan itu dilakukan untuk mengembalikan keimanan mereka terhadap berhala berhala yang sebelumnya mereka sembah. Namun usaha kaum kafir quraisy sia sia saja, keimanan mereka sangat teguh dan kokoh, tidak tergoyahkan oleh siksaan-saiksaan tersebut.  Amar bin Yasir dibebaskan setelah ditebus oleh Abu Bakar Sidiq dengan tebusan yang cukup mahal.



Kisah Nabi Adam AS Bagian Keempat

Pada kisah nabi Adam AS bagian keempat ini menceritakan tentang kisah Qabil dan Habil.

Kisah Qabil dan Habil

Waktu terus berlalu. Seiring perjalanan waktu mereka dikaruniai anak. setiap Hawa melahirkan, selalu kembar lelaki dan perempuan. Pada tahun pertama setelah mereka dipertemu kan. Hawa melahirkan sepasang anak kembar, lelaki perem puan. Yang lelaki diberi nama Qabil dan yang perempuan diberi nama Iqlima Pada tahun berikutnya lahir lagi sepasang anak yang bernama Labuda.

Adam berharap dari keempat anak pertamanya ini akan berkembang biak secara luas untuk mengisi dan bumi Allah Di bawah asuhan ayah dan ibunya yang penuh cinta kas keempat anak tersebut dengan Adam dan tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang di antara anak-anaknya. Baik laki-laki maupun perempuan mereka diperlakukan sama.
 
Rupanya Qabil telah terbujuk oleh rayuan iblis sehingga ia lebih memperturutkan hawa nafsunya daripada mempergunakan akalnya. Ia tidak mau menerima syari'at yang disampaikan ayahnya Adam.

Adam adalah ayah yang arif dan bijaksana. Ia terus menasihati Qabil agar mau menerima keputusan syari'at yang ditetapkan oleh Allah. Namun Qabil tetap menolak. Akhirnya Adam memerintahkan kepada Qabil dan Habil untuk mempersembahkan qurban. Biarlah Allah sendiri yang menentukan penyelesaian masalah itu. Maka dengan disaksikan oleh seluruh anggota keluarga Adam, Qabil dan Habil mempersembahkan qurban di atas bukit.

Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya.Ia sengaja memilih kan hasil pertanian dari jenis yang paling jelek. Sedangkan Habil mempersembahkan hasil ternaknya berupa kambing yang paling bagus yang sangat ia sayangi. Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudian tampaklah api besar yang menyambar kambing persembahan Habil. Sedangkan gandum hasil pertanian Qabil masih tetap utuh sebagai tanda bahwa persembahan Habil tidak diterima.

Qabil berusaha memendam rasa kecewa dan sakit hatinya selama beberapa tahun. Lama-lama ia tak bisa menahan diri lagi. Suatu hari ia mendatangi Habil di peternakannya. Bujuk Rayu iblis telah merasuki jiwanya. Pada saat Habil lengah, Qabil memukul kepala Habil dengan batu besar. Habil meninggal. Inilah pembunuhan pertama yang dilakukan oleh manusia.

Seluruh alam seolah-olah turut bersedih atas kematian Habil. Kini Qabil kebingungan menghadapi jenazah Habil. ia berpikir keras bagaimana menyembunyikan jasad saudaranya itu. Ia tak tahu harus diapakan jasad tersebut. Ia berjalan kesana kemari sambil membopong jasad adiknya yang telah kaku. Rasa sesal pun mulai hatinya. Ia sangat menyesal dan sedih. Air matanya pun mulai berlinangan.

Allah memberikan ilham kepada Qabil dengan mengutus dua ekor gagak. Dua ekor burung gagak itu berkelahi berebut untuk mematuk mayat Habil. Akhirnya keduanya bertarung sampai akhirnya salah satu dari keduanya mati. Burung gagak yang masih hidup itu kemudian menggores-nggores tanah mengali lubang dengan menggunakan paruh dan kedua kakinya. Lalu memasukkan bangkai saudaranya kedalam lubang tersebut dan menimbuninya dengan tanah. Dengan meniru cara burung gagak tersebut mengubur saudaranya, Qabil mengubur jasad Habil. Hal ini dijelaskan di dalam Alquran di surat Al-Maidah ayat 27 sampai 31.

Sesudah mengubur jasad Habil,Qabil  masih kebingungan dan belum berani pulang ke tempat tinggal mereka. Sebab jika ia pulang, tentunya ayahnya akan mempertanyakan ke mana Habil pergi. Rasa berdosa mulai membuatnya ketakutan sendiri. Terlebih lagi dari puncak bukit ia melihat ayahnya datang tergopoh-gopoh menghampirinya. Qabil ketakutan. Akhirnya ia melarikan diri masuk ke hutan belantara, mendaki gunung dan menuruni lembah.

Adam dan Hawa sangat bersedih atas kejadian itu. Namun mereka pasrah kepada Allah dan menerimanya sebagai takdir dan kehendak-Nya. Ia bermohon agar dikaruniai kesabaran dan iman. Mereka juga beristighfar memohonkan ampun bagi putranya Qabil.

Itulah sejarah singkat kisah nabi Adam AS, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Baca juga Kisah Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir.

Kisah Nabi Adam AS Bagian Ketiga

Pada kisah Nabi Adam AS bagian ketiga ini, diceritakan mengenai diturunkannya Adam dan Hawa ke bumi.

Diturunkannya Adam dan Hawa ke Bumi.

Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun bagi hambanya yang mau bertobat. Demikian juga Adam dan Hawa yang telah melanggar larangan Alloh SWT memakan buah khuldi, bertaubat dengan sebenar-benarnya. Dan Allah berkenan menerima taubat Adam dan Hawa.  Keduanya diampuni.  Tetapi karena kesalahannya itu,  mereka harus keluar dari surga yang penuh dengan kenikmatan hidup.  Ini memang sesuai dengan kehendak Allah yang menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi pengatur dan pengelola bumi. Maka berfirmanlah Allah : "Demi kemuliaan-Ku,  kalian berdua harus meninggalkan surga ini.  Kalian harus turun ke bumi yang telah lama terbentang.  Di sana segala keperluan dan kebutuhan hidup kalian telah tersedia.  Tetapi kalian harus bersusah payah dan bekerja keras untuk mendapatkannya.

Selain Adam dan Hawa,  Iblis juga diusir dari surga dan harus hidup di bumi walaupun di alam yang berbeda yaitu alam gaib.  Firman Allah : "Turunlah kalian ke bumi.  Di bumi kamu hidup.  Di bumi pula kamu mati.  Dari bumi itu kamu akan dibangkitkan.  Di bumi kelak kamu dan anak cucumu akan mendapat godaan dan rayuan Iblis agar anak cucumu akan celaka dan hidup sengsara.  Namun tidak perlu khawatir.Aku akan memberi petunjuk-petunjuk untuk yaitu berupa ajaran agama.  Barangsiapa yang mengikuti petunjuk dan ajaran-ajaranKu,  niscaya ia akan selamat dari tipu daya dan bujuk rayu Iblis.

Sesuai dengan perintah Alloh SWT, akhirnya Adam dan Hawa harus turun ke bumi.  Mereka berdua turun keadaan terpisah.  Konon adam diturunkan di tanah India,  sedangkan Hawa diturunkan di tanah Arab. Di bumi mereka harus menghadapi tantangan dan rinta ngan hidup yang amat berat untuk mempertahankan kehidu pannya.  Wajah bumi yang belum terjamah oleh tangan manusia.  Keadaannya sangat menyeramkan.  Gunung-gunung menjulang tinggi,  jurang-jurang terjal menganga lebar,  pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan di mana-mana,  sungai-sungai besar dan kecil membentang disana-sini,  hutan belantara amat lebat dan semak semak membelukar dan binatang-binatang buas baik yang besar dan kecil berkeliaran mencari mangsa.  belum lagi tantangan berupa angin,  badai,  petir,  hujan,  panas matahari,  gempa,  dan topan. Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari satu sama lain.

Berkelana dan mengembara dari suatu tempat yang lain.  Perjalanan yang ditempuh sangat menantang,  dan penuh bahaya.  Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan.  Namun Alloh telah membekali mereka dengan akal mengatasi kesulitan hidup dunia.  Setelah mereka menempuh perjalanan panjang selama empat puluh tahun, akhirnya mereka dipertemukan oleh Allah di Padang Arafah. Betapa haru dan bahagia hati Adam dan Hawa.  Adam sangat terharu dengan keadaan istrinya yang kelelahan dan sangat memprihatinkan setelah melawan tantangan sepanjang perjalanan tanpa seorang pun sebagai kawan.  Mereka berpelukan dan menangis penuh rasa terharu.

Pertemuan mereka ini kemudian diperingati setiap tahun oleh umat Islam seluruh dunia. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji dan puasa Arafah bagi yang tidak menjalankan ibadah haji.

Mulailah keduanya menapaki lembar yang baru sebagai cikal bakal manusia.  Mereka menempati sebuah goa besar dan lebar sebagai tempat segala gangguan dan ancaman hidup mereka.  Goa itu terletak di dataran tinggi sehingga tidak mudah dijangkau oleh binatang buas dan tumpahan air bah dan hujan. Dengan menggunakan akal yang telah dikaruniakan Allah mereka mulai mengelola alam disekitarnya.  Mereka menjinakan binatang untuk diternak dan diambil manfaatnya untuk kepen.  tingan hidup mereka.

Mereka juga telah mengolah lahan pertanian dan perkebunan, bercocok tanam, menanam buah-buahan.  Tantangan hidup yang demikian kerap telah menggerakkan akal pikiran mereka untuk dapat mempertahankan hidup dan mencapai keadaan yang lebih baik.

Lanjutkan ke Bagian Keempat.

Kisah Nabi Adam AS Bagian Kedua

Kisah Nabi Adam AS bagian kedua ini  merupakan lanjutan dari kisah nabi adam bagian ke satu.

Terciptanya Siti Hawa Sebagai Nenek Moyang Seluruh Umat Manusia

Rasa sepi dan letih setia setelah berkeliling di taman surga membuat Adam mengantuk dan tertidur. Adam tertidur pulas di bawah pohon yang teduh dan rindang, Allah Maha Tahu segala sesuatu tentang mahluk-Nya. Dia mengetahui apa yang yang tergerak dalam hati Adam. Adam membutuhkan teman atau pasangan. Maka di saat ia tidur Allah menciptakan lagi. Manusia sebagai teman dan pasangan aidup Adam. Allah menciptakan manusia lagi dari tulang rusuk Adam sendiri. Manusia yang diciptakan ini berbeda jenis dengan Adam. la adalah seorang wanita dan dinamakan Hawa. Ketika Adam bangun dari tidurnya ia pun terkejut kaget. Adam menggosok-gosok kedua belah matanya seolah tidak percaya disampingnya sedang duduk seorang wanita yang anggun, cantik dan mempesona. Adam merasa sangat kagum dan tertarik dengan wanita disampingnya, karena Allah telah membekalinya dengan nafsu termasuk nafsu terhadap lawan jenisnya. "Siapakah engkau?  mengapa engkau berada di sini? Tanya Adam. Dengan tersenyum Hawa menjawab: "Aku adalah Hawa yang diciptakan oleh Allah untuk menjadi teman hidupmu. Hati Adam sangat gembira mendengar jawaban itu, Adam memuji Allah dan amat bersyukur kepada Allah yang telah me ngabulkan keinginannya sehingga ia tidak akan merasa kesepian lagi. Hawa telah ditakdirkan Allah menjadi istri Adam.

Setiap hari mereka berdua bersukaria di taman surga yang indah.  Mereka dibolehkan memakan makanan atau buah-buahan apa saja yang tersedia di surga. Hanya satu yang dilarang oleh Allah yaitu mendekati memakan buah khuldi. (QS-A1qarah 35; al A'raf 19; Thaaha 155-199).

Bujukan Iblis

Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan Adam dan keturunannya. Ia berupaya keras agar Adam juga terusir dari surga seperti dirinya. Suatu ketika ia masuk ke surga. Kebetulan pada saat itu Adam dan Hawa merasa haus dan lapar. Iblis datang mendekati berkata Hai adam nampaknya engkau dan istrimu sedang lapar dan haus. Makanlah buah yang ada di hadapanmu itu. Baunya pun sangat harum. Tentunya rasanya pun sangat lezat. Adam tahu bahwa buah dihadapannya memang tampak lain dari buah-buah yang lain. Tetapi buah itu adalah larangan baginya. Maka ia tidak mau dan tidak ingin memetiknya. tetap membujuk Adam dan Hawa.

Namun Adam dan Hawa tetap menolak memakan buah itu Iblis merasa sangat kecewa.Tapi ia tidak berputus asa. Pada suatu saat ia datang mendekati Adam lagi. Kali ini ia berkata Mengapa Allah melarang kalian makan buah itu. tidak lain karena agar kalian memakan buah itu, kalian akan menjadi penghuni kekal di surga. Percayalah aku adalah seorang teman yang memberi nasihat yang baik kepadamu. Pendirian Adam dan Hawa tetap tidak tergoyahkan. Mereka tetap tidak mau menuruti godaan iblis itu untuk memakan buah khuldi itu.

Pada suatu ketika Iblis datang lagi kepada Adam. Iblis memilih saat yang tepat. Saat itu Adam dan Hawa baru saja berjalan-jalan keliling surga. Mereka kelelahan, saat itu iblis datang dan berkata: "Hai Adam, ketahuilah, sebenarnya hanya golongan malaikat saja yang boleh memakan buah khuldi itu. Sebab dengan memakan buah itu para malaikat akan dapat hidup kekal di surga tanpa mengalami kematian Adam dan Hawa tampak mulai tertarik mendengar perkataan iblis. Kami telah mendengar rahasia Allah sebelum kalian diciptakan, sambung iblis. Bahwa kalian tidak akan lama hidup di surga. Beberapa waktu lagi kalian akan dimatikan, karena itu kalian dilarang memakan buah khuldi itu (khuldun = kekal). Nah, jika kalian ingin hidup kekal di surga maka makanlah buah khuldi itu. Rasanya sangat enak, yang tidak ada duanya di surga ini. Sungguh bodoh jika kalian tidak menerima nasihatku ini. Adam dan Hawa mulai terbujuk. Iblis melanjutkan rayuannya Aku berani bersumpah di hadapan kalian. Demi Alloh, aku sebenarnya hanya memberi nasihat kepada kalian karena aku merasa kasihan dengan kalian berdua. Larangan Allah itu hanyalah supaya kalian tidak dapat hidup kekal di surga ini. Hawa yang mulai terbujuk oleh rayuan Iblis berkata kepada Adam. "Mungkin benar ucapan Iblis itu. Apalagi ia telah bersumpah atas nama Allah. Hawa yang lemah hatiya kemudian menghampiri buah khuldi dan memetiknya. Terlebih lagi mereka merasa letih, lapar dan haus. Apalagi setelah mendengar ucapan Iblis tersebut yang mengatakan bahwa buah khuldi adalah buah yang paling lezat di antara buah-buahan di surga. akhirnya mereka melupakan peringatan Allah.

Keduanya lalu memakan buah itu. Apalagi buah itu memang sangat lezat rasanya, sehingga mereka lupa larangan Allah (QS. Al-Baqarah 36-37). Allah sangat murka dan mencela perbuatan mereka. Allah berfirman : Bukankah Aku telah melarang kalian berdua mendekati pohon itu dan aku katakan kepadamu bahwa syetan adalah musuh yang nyata bagimu. Adam dan Hawa merasa sangat menyesal sekali. Apalagi setelah buah itu seluruh aurat mereka jadi terbuka. Mereka kebingunan dan berlarian kesana kemari sembari berusaha menutupi aurat mereka dengan dedaunan.  Mereka sangat malu dan ketakutan mendengar firman Allah tersebut. (QS. Al-Araf: 20-25).

Namun akhirnya Adam dan Hawa menyadari bahwa mereka tidak mungkin lari dan menyembunyikan diri dari hadapan Allah yang Maha Tahu. Dengan tertunduk malu dan teramat sedih, menyesal atas dosa yang telah dilakukannya Adam dengan penuh penyesalan berkata: "Wahai Tuhan Kami. kami telah berbuat salah terhadap diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu, karen terbujuk rayuan Iblis, maka sekiranya engkau tidak mengampuni golongan orang-orang yang rugi.

Lanjutkan ke Kisah Nabi Adam AS Bagian Ketiga.

Kisah Nabi Adam AS. Bagian Kesatu


Pada sejarah atau kisah nabi Adam Alaihissalam dalam tulisan ini, akan diceritakan terlebih dahulu mengenai kisah penciptaan langit dan bumi, kisah penciptaan malaikat, kisah penciptaan jin/iblis, penciptaan Adam dan Hawa.

Kejadian Langit dan Bumi

Sebelum Adam diciptakan, Alloh SWT telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya seperti lautan, gunung-gunung, planet, bintang-bintang, hewan, tumbuhan, dan sebagainya Matahari diciptakan sebagai sumber cahaya, sumber panas, dan sumber energi bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Bulan  dan bintang bintang diciptkan sebagai sumber penerang pada malam hari setlah matahari terbenam.

Alloh SWT menciptakan langit dan bumi ini dalam waktu enam masa, seperti diterangkan dalam kitab suci Al-quran surat Hud ayat 7. Perhitungan satu masa atau satu hari di sisi Alloh SWT sama dengan kira-kira seribu tahun menurut perhitungan manusia. Jadi kalau enam masa atau enam hari menurut perhitungan manusia kira-kira mencapai 6 ribu tahun.

Alloh SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu. BagiNYA tidak ada kesulitan menciptakan langit dan bumi yang kita huni ini dalam sekejap saja. Cukup bagi Alloh berkata "KUN" maka jadilah. Namun mengapa bumi dan langit diciptakan dalam enam hari atau masa?. Hal ini BUKAN berarti bahwa Alloh SWT menciptkan sesuatu perlu proses, tapi karena Alloh SWT memiliki sifat BERKEHENDAK (Muriidan). Jadi terserah kehendak Alloh SWT mau selama apa pun waktunya, apa saja isinya, seperti apa bentuknya langit dan bumi diciptakan.

Kejadian Malaikat

Setelah langit dan bumi diciptakan, Alloh SWT menciptakan makhluk lain yang bernama malaikat. Malaikat diciptakan dari cahaya atau nur. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang berbakti, taat, patuh, dan tunduk terhadap Alloh SWT. Tidak durhaka dan maksiat, hanya melakukan apa yang diperintahkan Alloh SWT.

Alloh SWT memberikan akal kepada malaikat, namun tidak diberikan nafsu seperti diberikan kepada manusia. Malaikat tidak makan, tidak minum, dan tidak bersyahwat.

Malaikat tidak memiliki jenis kelamin, bukan laki-laki juga bukan juga perempuan. Menghuni alam tersendiri yaitu alam ghaib yang wujudnya tidak bisa dilihat manusia.

Kejadian Jin / Iblis

Jika malaikat Alloh SWT ciptakan dari cahaya, maka Jin diciptkan dari api yang sangat panas. Jin memilki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh terhadap perintah Alloh SWT, ada juga yang durhaka dan kafir. Jin yang membangkang atau kafir kepada Alloh SWT adalah Iblis atau syetan.

Iblis merupakan nenek moyangnya syetan. Pada diri syetan dan iblis tidak ada kebaikan sama sekali. Kebalikan dari para malaikat. Pekerjaan iblis dan syetan adalah menggoda manusia agar mengikuti langkah mereka menuju kesesatan (berbuat dosa dan maksiat), dengan tujuan agar semua manusia masuk ke neraka bersama mereka.

Terciptanya Nabi Adam AS

 Setelah diciptakan langit, dan bumi, malaikat dan iblis, kemudian Alloh SWT akan menciptakan makhluk yang akan mengelola bumi dan alam semesta yang telah Alloh SWT ciptakan. Hal ini diberitakan kepada para malaikat. Para malaikat kurang setuju dengan terhadap rencana Alloh tersebut dan mereka berkata : " Mengapa engkau menciptakan makhluk manusia yang akan berbuat kerusakan di bumi, mereka akan saling bermusuhan dan saling membunuh antar sesamanya, bukankah kami senantiasa taat, patuh dan selalu mengagungkan namaMU ?

Untuk menghilangkan kekhawatiran para malaikat ini, Alloh SWT berfirman (di dalam surat Al-baqarah 30) : "Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Mendengar firman Alloh SWT tersebut, para malaikat terdiam.

Kemudian Alloh SWT menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat dan lumpur hitam.Setelah tubuh adam terbentuk, maka Alloh SWT menghembuskan ruh kepadanya. Maka adam pun hidup, bisa berjalan, dan berlari seperti manusia sekarang. Sebagai calon pengelola alam semesta, Adam dikaruniakan akal dan nafsu. Disamping itu Adam juga dibekali dengan ilmu dan hikmah. Inilah salah satu kelebihan yang diberikan Alloh kepada Adam.

Kemudian Alloh SWT memerintahkan kepada para malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam. Para malaikat langsung bersujud untuk melaksanakan perintah Alloh tersebut. Namun iblis menolak dan membangkang terhadap perintah Alloh tersebut. Kemudian Alloh bertanya kepada iblis : "Apa yang membuat engkau tidak mau bersujud kepada Adam?".  Iblis pun menjawab dengan penuh kesombongan : "Saya lebih baik dari pada Adam, Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan adam Engkau ciptakan dari tanah".

Mendengar jawaban iblis tersebut Alloh SWT murka, kemudian berfirman kepada iblis : " Hai iblis, keluarlah dari surga. Sungguh engkau tidak patut tinggal di surga dan terkutuklah engkau selama-lamanya.".
Iblis berkata : "Ya Tuhanku Engkau kutuk aku dan Engkau usir aku dari surga hanya karena Adam, aku rela, tetapi kabulkanlah permohonanku. Tundalah ajalku , panjangkan umurku sampai hari kiamat."
Alloh SWT mengabulkan permohonan iblis tersebut. Iblis akan dibiarkan hidup sampai hari kiamat. Kemudian iblis bersumpah : " Ya Tuhan, karena Engkau telah menghukumku sebagai makhluk tersesat, maka aku akan menghalang-halangi   Adam dan seluruh keturunannya dari jalanMU yang lurus. Aku akan menggoda mereka dari dari segala penjuru, dari kiri, kanan, atas, bawah, depan dan belakang." (QS. Al-Araf :11-18, Shaad :71-85, Al-Hijr 28-44).

Demikian tekad dan sumpah iblis untuk menggoda dan menyesatkan Adam dan seluruh keturunannya agar mereka tidak mematuhi perintah Alloh, berbuat kerusakan di muka bumi, dan saling membunuh antara satu dengan yang lain.

Kemudian Alloh berfirman :" Untuk melawan segala tipu dayamu (iblis), Aku menganugerahi akal kepada Adam dan seluruh keturunannya. Dengan akal itu Aku akan membimbing mereka ke jalanKU yang lurus. Dengan akal itu manusia bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Siapa yang tidak mau menggunakan akalnya, mereka itulah yang dapat engkau sesatkan. Dan mereke yang tersesat karenamu, akan mempertanggungjawabkan perbuatannya kepadaKU kelak di hari kiamat.".

Mendengar firman Alloh tersebut, kebencian iblis kepada Adam semakin memuncak. Iblis berusaha dan berfikir keras mencari titik kelemahan Adam, supaya dapat melaksanakan niatnyauntuk menyesatkan Adan dan keturunannya. Akhirnya iblis menemukan titik kelemahan Adam, yaitu terletak pada nafsunya. Karena dengan nafsunya manusia cenderung untuk berbuat keburukan jika tidak pandai mengendalikannya. Jika manusia tidak bisa mengendalikan nafsunya, maka terbukalah kesempatan iblis untuk menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan.

Adam Alloh ciptakan sebagai calon pengatur dan  pengelola alam semesta. Adam dibelaki akal dan nafsu, juga dibelaki ilmu dan hikmah. Alloh mengajarkan Adam nama-nama apa yang dilihatnya.

Alloh berfirman kepada malaikat :" Sebutkanlah kepada KU nama nama benda itu !". Malaikat menjawab dengan penuh ta'dzim :" Maha Suci Engkau Ya Alloh, tidak ada sesuatu yang kami ketahui kecuali yang telah engkau ajarkan kepada kami. Hanya engkaulah yang mengetahui segala sesuatu."
Kemudian Alloh berfirman kepada Adam : " Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama benda iu kepada mereka !".
Kemudian Adam menyebutkan nama-nama benda itu satu persatu kepada mereka. Para malaikat terkagum-kagum sambil memberikan hormat .(QS. Al-Baqarah : 33).
Alloh berfirman : "Bukankah sudah Aku katakan bahwa Aku lebih tahu apa yang tidak kalian ketahui.". Para malaikat kemudian memuja Alloh SWT dan memberi hormat kepada Adam. Mereka merasa bahwa Adam memiliki kelebihan yang tidak mereka miliki.

Alloh menempatkan Adam di suatu tempat yang nyaman dan sentosa yaitu di surga. Di tempat ini segala kebutuhan Adam terpenuhi. Kebun dengan penuh buah-buahan yang sangat lezat rasanya, air sungai dengan berbagi macam air. Seperti sungai madu, sungai susu, dan ada juga sungai arak yang tidak memabukan yang dapat langsung diminum. Ada perabot-perabot seperti gelas, piring, dan lainnya yang tertata rapi dan teratur. Pepohonan dan rerumputan semuanya tertata rapi dan indah..

Adam merasa sangat bahagia. Ia berkeliling di sekitar taman taman surga yang penuh dengan keindahan. Namun karena Adam memiliki nafsu, tetap saja ia merasa kesepian karena sendiri, tidak ada teman.

Itulah kisan Nabi Adam AS pada bagian kesatu. Semoga bermanfaat.
Untuk kisah selanjutnya klik Kisah Nabi Adam AS Bagian Kedua.